Mencoba memahami Forex Trading dari sisi mudah.....

Channel Trading with Volume

Posted by Trading for Living 03.33, under | 5 comments


Setelah lama tidak update system, saya kembali berbagi sebuah system trading simple yang mungkin akan segera  menjadi favorite anda.... qqqq....

Saya harap anda sudah belajar atau mungkin mengenal tentang channel, atau equidistant channel.
Yup... channel adalah sebuah tools bawaan dari MT4 standart yang icon-nya berada disebelah icon trendline... anda  juga dapat memunculkannya pada chart anda melalui menu insert, channels, equidistant.

Lihatlah gambar diatas... sangat cantik bukan?.
sama sekali bersih dari tumpukan indicator-indicator yang terkadang membuat rumit.... yang ada hanya channel... oh no, i'm sorry... ada moving average juga...qqqq... sekedar untuk membantu anda saja....

Ok, kita mulai saja....
Saya berharap anda sudah membaca ebook tentang "law of chart" yang dapat anda unduh di blog ini juga.
bahwa jika anda perhatikan, bukankah harga selalu bergerak seperti gelombang?
ada pergerakan naik maupun turun yang membentuk puncak-puncak gelombang, begitu juga lembah-lembah.

Saya harapkan anda juga telah mengenal tentang trendline, dimana trendline digambar dengan menghubungkan satu puncak ke puncak yang lain, atau satu lembah ke lembah yang lain. Dimana jika terjadi breakout trendline maka itu adalah kesempatan bagi anda memperoleh pips.

Namun, pembahasan kali ini sedikit berbeda.... saya menggunakan LWMA periode 3, linier weighted HLCC/4 sebagai acuan puncak atau lembah pada gelombang pergerakan harga. Mengapa?....
qqqqq.... mau tahu aja.... qqqq

selama saya menggunakannya, ternyata sangat efektif, dimana ketika terjadi breakout.... maka memang benar akan ada perubahan pergerakan yang cukup layak, atau lebih sedikit kemungkinan terjadi false breakout.

Sedangkan equidistant channel saya gunakan sebagai trendline sejajar yang ternyata juga efektif sebagai batas-batas pergerakan harga. Anda tidak perlu menghapus channel lama, karena mungkin akan menjadi support/resistant pada waktu yang akan datang.

Bagaimana trading dengan teknik ini ?. Anda dapat menggunakan time frame H1 pada pair favorite anda.

1. Tampilkan indicator Moving Average jenis LWMA periode 3, pilih Linier weighted HLCC/4.

2. Gambar equidistant channel melalui menu insert, pilih channels, pilih equidistant. atau anda dapat menggunakan shortcut channel yang terletak disebelah shortcut trendline.

3. Perhatikan, bukankah LWMA yang tampil pada chart berbentuk gelombang teratur dengan banyak puncak dan banyak lembah?. Agar lebih jelas, hilangkan candlestick anda... atau anda dapat memilih type line chart.

4. Jika market sedang dalam kondisi uptrend, hubungkan dua lembah dengan garis channel utama... yang merupakan garis dengan tiga titik yang dapat anda atur ukuran panjang maupun pendeknya. prinsipnya hampir sama dengan trendline. Selanjutnya garis channel lainnya (garis dengan satu titik, merupakan garis yang sejajar dengan garis channel tiga titik) anda tempatkan pada puncak terdekat.

5. Jika market sedang dalam kondisi downtrend, hubungkan dua puncak dengan garis channel utama. selanjutnya garis channel lainnya yang sejajar dengan garis channel utama anda tempatkan pada lembah terdekat.

Dalam hal ini pemilihan puncak atau lembah acuan tergantung pilihan anda sendiri, apakah anda hanya memperhatikan puncak dan lembah besar, sedang, atau kecil.

6. Amati pergerakan harga.... yup... itu saja yang anda lakukan pada saat harga bermain-main di garis channel. karena pada tahap ini, kita tidak tahu apakah harga akan break channel atau berbalik kembali masuk ke dalam channel.

7. Konfirmasi dengan volume. Mengapa volume?.
saya sering mendengar istilah "Adalah sebuah kesalahan besar jika para trader mengabaikan volume".
karena volume ibarat bahan bakar yang akan memberikan tenaga, apakah harga akan bergerak menembus batas-batas ataukah berbalik arah.
Anda dapat meggunakan indicator volume standart dari MT4. atau salah satu indicator simple dari salah seorang teman di FF BMC_Volume_Analysis_Indicator

8. Perhatikan apakah harga mencoba untuk menembus batas channel?.
    Perhatikan apakah volume saat ini lebih besar atau lebih kecil dari volume saat harga berada pada posisi yang sama pada waktu yang telah lampau?.

9. Jika terjadi peningkatan volume yang signifikan artinya channel akan breakout untuk membuat batasan-batasan baru. Anda dapat mengambil posisi searah dengan trend. Buy jika uptrend, atau Sell jika downtrend.

10. Jika terjadi penurunan volume artinya channel masih kuat dan harga akan berbalik...

Sangat mudah dan simple....
semoga berguna.....




Analisa Teknikal.... Sebuah Renungan

Posted by Trading for Living 07.57, under | 1 comment



Sudah lama juga saya tidak update blog ini... sampai hampir lupa passwordnya.... OMG qqqq...
tidak sengaja saya membaca sebuah artikel berjudul "analisa teknikal, suatu hipotesis perenungan", dari futuresgalleriablog. Sebuah pembahasan tentang ini memang selalu menarik, karena analisa teknikal adalah salah satu cara seorang trader membaca market, hingga akhirnya mengambil keputusan "buy or sell".


Diantaranya adalah dengan banyaknya penemuan mengenai indicator teknikal dari jaman Charles Dow dan teorinya mengenai Dow Jones Indexes, Leonardo Da Vinci yang menemukan prinsip Fibonacci, RN Elliot dengan Elliot Wave studinya, W Wilders yang memperkenalkan perhitungan matematis overbought dan oversold melalui indikator ADX dan Relative Strength Index (RSI), serta para ahli yang menemukan Linear Charts, High-Low-Close Bar Charts, Japanese candles, Reversal Patterns, Pivots, Fractals hingga renko.


Apa yang membuat banyak orang gagal untuk memahami adalah, bahwa semua studi, metodologi dan indikator diatas, berdasarkan kepada suatu tabel statistik data masa lalu yang diubah menjadi suatu grafik untuk memberikan “gambar” kepada trader dalam proses menentukan keputusan trading nantinya.


Ada suatu ungkapan,

“It is not theirs (the charts) to reason why,
But to signal Sell or Buy,
For the traders to do or die,
Hoping that the signal does not lie … “

benarkan demikian?


Apa yang lebih penting adalah bahwa itu semua hanyalah suatu alat. Dan mungkin juga tidak responsif dengan perubahan kondisi market yang terjadi. studi-studi diatas bisa digunakan dalam suatu kondisi market tertentu, semua market dalam waktu tertentu, tapi tidak bagi semua market dalam semua waktu dan kondisi.

Apakah kita lupa bahwa market adalah suatu kumpulan dari tingkah laku pelakunya yang sering berubah-ubah?.

lantas, apa yang harus dilakukan?, jika selama ini teknikal analisis adalah alat anda dalam menganalisa dan mengambil keputusan "buy or sell"?.

adakah yang ingin berpendapat?...